TerasPendopo.com, Riyadh – Sebagai kerajaan yang konservatif, Saudi Arabia melarang secara total berbagai budaya asing. Salah satunya Halloween. Namun tahun ini berbeda. Halloween dirayakan oleh warga disana.
Jalanan Riyadh menjadi saksi bisu bagaimana warga disana antusias merayakan budaya Celtic kuno yang berkolaborasi dengan kultur Kristen. Ibukota Saudi tersebut menjadi tampak “horor” dalam beberapa malam jelang Halloween.
Muda-mudi sejak Kamis (27/10) malam waktu setempat hingga puncak Halloween pada Senin (31/10), sebagaimana dikutip dari Arab News, memadati Riyadh Boulevard. Mereka tetap berpakaian kondura, namun mukanya etrtutup topeng nan menyeramkan.
Sebagian lagi secara totalitas berkostum monster ala Eropa dengan pernak-perniknya. Bahkan di sekitar jalan raya ibukota itu bisa ditemukan penjual topeng zombie maupun monster untuk mereka yang mau ikut merayakan Halloween itu.
Saudi Arabia Telah Berubah
“Saudi sedang berubah,” ungkap Abdulaziz Khaled, mahasiswa berusia 23 tahun sebagaimana dikutip oleh New York Times. Pemuda yang ikut pula merayakan Halloween di Riyadh ini menyampaikan beberapa pendapatnya.
Ia mengatakan sejak kecil tak penrah merayakan Halloween. Bahkan perayaan semacam ini dilarang dan ancaman hukumannya tidak main-main. Disaat yang sama perempuan juga tak boleh mengemudi dan banyak aturan lain yang sangat ketat.
Perubahan demi perubahan yang dialami Saudi ini merupakan salah satu andil dari Muhammad bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul rahman al-Saud, Putra Mahkota Kerajaan Saudi yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri.
Sebelum Muhammad bin Salman memerintah pun, ia telah melakukan diversifikasi ekonomi dimana Saudi ditargetkan sebagai pusat investasi dan bisnis global. Hal ini membuat kewenangan pihak kepolisian Saudi banyak dipangkas.
Salah satu bentuk diversifikasi tersebut adalah pilihan untuk mengembangkan sektor hiburan sebagai sektor ekonomi bari diluar minya bumi. Pasalnya ada 58 persen orang Saudi terutama dibawah 30 tahun yang menyatakan mereka haus akan hiburan.
Untuk itu bioskop kemudian dibuka, berbagai perayaan yang tak biasa dilaksanakan kemudian disponsori pemerintah, dan kini termasuk perayaan Halloween.